Pemerintah Kampung Tanjung Kuras melihat pentingnya perencanaan pembangunan kampung yang berkelanjutan dengan pemetaan, hal ini ditandai dengan peningkatan kapasitas melalui pelatihan pemetaan partisipatif bagi kelompok masyarakat dan aparat pemerintahan.
Pelatihan ini di tujukan untuk kelompok masyarakat aktif yang tergabung dari Pengelola Mangrove, Kepala Dusun, Juru Ukur Kampung dan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA). Kelompok di ajarkan mulai dari dasar apa itu peta hingga penggunaan GPS.
Melalui peningkatan kapasitas ini kedepannya Pemerintahan Kampung dapat merencanakan bagaiamana melihat tata ruang desa untuk pembangunan infrastruktur, menandai lokasi rawan kebakaran dan titik potensi desa lainnya.
Saat ini sudah ada 13 orang yang telah di latih untuk memahami bagaimana proses pemetaan dan menjadikan data di GPS menjadi peta yang dibuat secara manual di kertas, sehingga kedepannya dapat menjadi bahan diskusi dna pertimbangan oleh pemmerintahan kampung dalam merencanakan pembangunan.
“saat ini kita memulai dari pemetaan kawasan mangrove yang ada di kampung tanjung kuras, kita ingin melihat luasan areal ekosistem mangrove serta perencanaan pembangunan jalan bagi wisatawan yang akan mengunjungi wisata alam mangrove kita” ujar Harisyah selaku Penghulu Kampung Tanjung kuras.
Beliau juga mengatakan kedepanya akan terus meningkatkan pemahaman pemetaan bagi kelompok yang telah dilatih untuk terus mengikuti perkembangan di bidang pemetaan.
“saat ini kita fokuskan terlebih dahulu kepada pemetaan secara manual, kedepannya kita akan coba untuk memahami bagaiaman memanfaatkan teknologi melalui peta digital sebagai bentuk cara untuk melihat lebih luas lagi teknologi untuk perencanaan kampung” Tambahnya.