Kampung Tanjung Kuras terletak di Kecamatan Sei.Apit Kab.Siak Provinsi Riau. Kampung yang berada di pesisir timur Provinsi Riau ini memiliki bermacam anyaman yang berbahan dasar pandan yang ditanam oleh masyarakat yang menjadi pengrajin anyaman daun pandan.
Bermacam macam anyaman yang dihasilkan sepert tikar, tudung saji, dompet, topi, tas, kipas, kotak tisu, vas bunga dan lain sebagainya. Saat ini anyaman yang paling banyak dihasilkan adalah berupa tikar dengan variasi ukuran sesuai permintaan. Harga jual juga di pengaruhi ukuran, warna dan motif serta yang paling utama adalah ukuran setiap helai pandan, semakin kecil ukuran sehelai pandan, maka harganya semakin tinggi. Kondisi ini dipengaruhi oleh tingkat kerumitan dalam proses penganyaman.
Foto Daun Pandan Yang Siap Untuk di Anyam
Untuk harga pasaran tikar pandan yang siap pakai mulai dari harga Rp. 80.000,- sampai dengan Rp. 500.000. Pada umumnya, proses penganyaman pandan menjadi 1 tikar ukuran 2 ,5 x 3 meter memakan waktu kurang lebih 4 hari.
Anyaman pandan di kampung tanjung kuras ini telah berlansung sangat lama dan sekarang tikar – tikar yang siap pakai telah dijual kebeberapa daerah di provinsi riau hingga ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura.
Foto Tikar Pandan Yang Baru Selesai
Daun pandan yang digunakan untuk menganyam adalah tanaman pandan yang ditanam langsung oleh para pengrajin dengan memanfaatkan lahan yang tersisa di sekitaran kampung, selain menanam sebagian lagi ada yang langsung mencari pandan yang tumbuh liar. Daun pandan yang dipanen adalah daun yang sudah tua dengan kisaran panjang kurang lebih 2 meter. Setelah di panen daun kemudian di siang (membersihkan) untuk membuang tulang pada daun.
Terdapat dua metode proses setelah tulang dan daun terpisah dari daun pandan, pertama dengan cara menyalai daun atau proses pengasapan, yang kedua dengan cara merebus daun selama 10 menit yang proses rebus ini adalah cara yang biasa dilakukan oleh penganyam di kampung tanjung kuras. Daun yang telah di rebus kemudian di tiriskan sambil di lurut atau menyisir daun pandan dengan pelurut alat yang terbuat dari kaleng seukuran 5 x 10 cm yang bertujuan untuk memperlentur daun pandan sebelum dilakukan perendaman selama 1 malam.
Perendaman yang dilakukan itu bertujuan untuk menghilangkan kadar asam di daun pandan yang kemudian siap untuk di jemur di bawah terik matahari hingga kering yang di tandai dengan warna daun telah berubah menjadi putih cerah.
Proses pewarnaan pandan kering dilakukan dengan cara mencelupkan kedalam air rebusan yang telah diberikan pewarna hingga warna merata kemudian dilakukan penjemuran dibawah terik matahari hingga kering kembali.
Foto Tikar Pandan Yang Siap di Jual
Proses pewarnaan ini akan membuat daun pandan bergulung ketika kering, kemudian dilakukan pengembunan diluar ruangan sekitar 1 hingga 2 jam pada malam hari. Hal ini bertujuan untuk membuat daun pandan tadi kembali menjadi lembut kemudian dilakukan proses lurut kembali sebelum di anyam.
Pandan yang di anyam setengah jadi atau disebut mengkalai akan di embunkan kembali agar kelenturan dari pandan tersebut tetap terjaga.
Penulis : Novi Yanti / Taufik Hidayat